Cerita Mengharukan Dibalik Alat Musik Saxophone

Alat musik saxophone merupakan alat musik tiup yang memiliki bentuk yang sangat sexy dan antik. Alat musik ini menghasilkan suara dikarenakan udara yang masuk diantara mouthpiece dan membuat reed (bambu tipis) bergetar. Bila tidak ada reed, maka saxophone tidak akan bisa menghasilakn suara, dikarenakan getaran antara reed dan mouthpiece yang membuat suara tersebut.

Mungkin anda sudah mengetahui alat musik Saxophone, apalagi di zaman milenial, dimana cafe – cafe menghadirkan live music yang sangat menarik dan sering kali kita jumpai para pemain saxophone handal. Tahukah anda bahwa ada kisah mengharukan yang tersimpan dibalik saxophone ? Yuk kita bahas bersama pada informasi kali ini.

Awal kisah adalah sang penemu alat musik saxophone yaitu Adolphe Sax. Ia lahir pada kota Dinant pada tahun 1814. Pertama karir dari Adolphe, ia memiliki ambisi untuk membuat alat musik tiup yang lebih kuat dibandingkan alat musik lainnya pada masa itu. Berkat ambisi tersebut, Adolphe mengembangkan alat musik tiup lainnya seperti Flute, Klarinet, dan menemukan saxtromba. Hingga beberapa tahun berlalu Adolphe berhasil menemukan alat musik tiup kuat yang dinamakan Saxophone, dan tepat pada tahun 1846, Ia mendapatkan hak paten atas alat musik tiup yang diciptakan yaitu Saxophone. Karena hal tersebut, adolphe mendapatkan pekerjaan tetap sebagai guru Konservasi Paris pada tahun 1857.

Dengan berbagai alasan, hak cipta Adolphe Sax dicabut pada tahun 1866. Semenjak pencabutan hak cipta tersebut, para seniman berlomba – lomba untuk melakukan inovasi pada alat musik saxophone termaksut Adolphe Sax. Semenjak hal tersebut terjadi, karier Adolphe dibidang pengrajin alat musik tidak mulus, ia kalah dalam hal bersaing dan sering kali diserang dengan para rivalnya melalui jalur hukum. 20 tahun lamanya Adolphe berurusan dengan hukum hingga akhirnya Adolphe mengalami kebangkrutan.

Bila kita menelusuri lebih dalam pada kehidupan Adolphe Sax, memang kejadian yang kurang diharapkan sering kali menimpa Adolphe. Bahkan sejak kecil Adolphe pernah mengalami jatuh dari ketinggian tiga lantai, meminum cairan sulfat, menelan peniti, membakar dirinya sendiri karena ledakkan mesiu, dan terjatuh ke panci penggorengan panas. Ibu Sax bahkan mengatakan bahwa anaknya tersebut mengalami kutukan kemalangan yang tidak bisa hilang. Pada tahun 1870 Adolphe harus berhenti mengajar sebagai guru di Konservasi Paris akibat perang dunia dan bertahan hidup berdasarkan donasi dari para penggemarnya kala itu. Ia hidup dengan sangat miskin dan jauh dari kata cukup.

24 tahun berlalu tepatnya pada 7 Februari tahun 1894, Adolphe Sax menutup usia pada umurnya yang ke 80 tahun diakibatkan penyakit kanker bibir. Lebih mengharukannya lagi, Adolphe belum sempat mengalami, alat musik tiup ciptaannya itu setenar sekarang bahkan belum merasakan kesuksesan yang sesungguhnya. Kita mendapatkan pelajaran hidup dari kisah Adolphe Sax, bahwa tidak selamanya usaha tidak akan menghianati hasil, semua kembali lagi kepada takdir kita sebagai manusia yang hanya perlu menjalankan kehidupan dan selalu berusaha.

Leave a Comment